lucuketawangakak.blogspot.com |
Mahasiswa Zaman Now
S |
elama
manusia masih menempati bumi ini, maka selama itu pula manusia akan selalu dan
terus berubah. Perubahan tersebut baik secara alamiah maupun adanya kontak
fisik manusia dengan manusia ataupun alam memang tidak bisa dielakan lagi.
Sebagai hewan yang berakal homo sapien tentunya makhluk ini bisa membuat
apa saja yang ia kehendaki dan menghapus apa-apa yang sekiranya yang tak ia
kehendaki. Pun demikian dengan insan yang akan kita bahas ini.
Perubahan pada dasrnya menurut Prof. W.J.H Spott
dapat dibagi kedalam dua bagian: Pertama adalah perubahan dari dalam (Endogenuos
change) perubahan yang didasarkan oleh pribadi bukan atas dorongan orang
lain, namun lebih jauh ia membagi kembali perubahan ini kedalam dua bagian,
yakni perubahan secara episode (episodic change) dan perubahan secara
terpola (pattern change). Perubahan episode merupakan perubahan yang
berlangsung sewaktu-waktu dikarenakan peristiwa-peristiwa tertentu yang tidak
diperkirakan sebelumnya bisa jadi sebagai sebuah kerusuhan atau penemuan dan
lain sebagainya. Sedangkan perubahan perubahan terpola ini meman dirancang
sedemikian rupa, secara sistematis, terencana dan terprogram sehingga hasil
dari perubahan ini dapat diprediksi. Kedua perubahan dari luar (Exogenous
change) perubahan ini terjadi karena bisa saja terbawa oleh penjajah,
sebagai akibat dari invasi dan kolonialisme serta bisa saja berupa penyakit
atau wabah yang menular. sebut saja wabah demam berdarah juga Antraks yang
dua-duanya adalah wabah Import. Wabah aja kok import, ujar teman saya. Wow!
sekali bukan.
Selain dari perubahan sosial perkembangan teknologi
disadari atau tidak telah merubah banyak pAndangan manusia tentang dunia ini.
Dengan teknologi orang-orang saling berkompetisi memperkaya pribadi,
mensejahterakan kantong tiap sisi, juga kantong istri tentunya. Dengan adanya teknologipun koleksi terhadap
istri tidak sedikit dari meraka yang
bertambah. Yang satu di laptop yang satu lagi di android dan yang lainnya
silahkan Anda tambahkan sendiri.
Seiring berjalannya waktu teknologipun kini sudah
hadir diberbagai aspek termasuk aspek
pendidikan. Sebut saja mulai dari pencatatan absensi secara elektronik,
pembelajaran virtual dengan projector juga pemberian dan pengiriman tugas
belajar melalui e-mail yang sangat mudah, bahkan dewasa ini dipermudah lagi
dengan hadirnya Whats Up yang bisa membaca tugas berbentuk audio, dokumen juga
video dengan secara cuma-cuma. Para mahasiswa, dosen, guru juga murid dijenjang
sekolah dasar sampai atas, tak luput dari
teknologi. Tak jarang pula dari mereka yang menitipkan absensi di
sekolah-sekolah yang sudah mapan contohnya teknologi finger print sensor mulai
diterapkan dengan hanya mekan tombol dan tatapkan muka Anda pada face
unclok... Dan masalahpun selesai, masalah masuk dan hadirnya itu urusan
lain.
Dari sekian banyak insan pendidikan, Mahasiswa
menjadi insan pendidikan yang sering dibicarakan oleh banyak orang dimuka bumi
ini. Pola pikir, pergerakan dan juga sikapnya terhadap lingkungan masyarakat
sekitar selalu menjadi buah bibir berbagai media. Orang paling berpendidikan
ini merupakan generasi penerus bangsa yang paling dinantikan oleh masyarakat
diseluruh negeri. Mengapa demikian? Bagaimana tidak dilihat dari fungsi
mahasiswa sendiri dimana mereka telah mengemban amanah sebagai insan pembawa
perubahan, insan pengontrol kehidupan sosial masyarakat dsb.
Secara sederhana Mahasiswa bisa diartikan sebagai
insan yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang terdiri dari
sekolah tinggi, istitutusi, akademi dan yang paling umum adalah uiversitas. Jam
terbang mahasiswa di negeri ini
sangatlah diperhitungkan misalnya; negeri ini tidak bisa dinafikan bisa berdiri
kokoh sampai sekarang berkat usaha para mahasiswa, santri para agamawan juga
para politikus masa lampau. Segelintir mahasiswa dengan tekad dan semangat yang
begitu menggebu-gebu bisa dan mampu mendirikan negara tanpa campur tangan dari
negara luar. Mereka dengan gigihnya menyusun geriliya dengan membentuk PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan BPUPKI (Badan Usaha Persiapan
kemerdekaan Indonesia) yang tidak lain dan tidak bukan demi memerdekakan Ibu
pertiwi dari genggaman para penjajah. Dan jangan lupa atas usulan dan desakan
mahasiswa pula presiden Soeharto pada Mei 1998 dapat dilengserkan dari
jabatannya sebagai presiden terlama dan terkenal dengan kediktatorannya.
Kembali kepada mahasiswa, lalu apakah tugas
mahasiswa hanya sebagai penambang ilmu di perguruan tinggi saja? kalau demikian
maka... kalau demikian maka... itulah pertanyaan yang biasanya muncul. Maka
dari itu saya bermaksud menyinggung tentang hal ini.
Setidaknya alasan inilah yang membuat saya ingin
menuliskan beberapa patah kata terhadap beberapa fenomena yang terjadi pada
mahasiswa zaman now. Oh iya! Jangan lupa siapkan tempat duduk yang
senyaman mungkin, kopi hitam yang pekat, agar dengan bantuan kedua hal tadi
sekiranya bisa meringankan beban pikiran akan kepahitan dunia pendidikan saat
ini yang menumpuk pada insan visioner dan kritis ini.