Saturday, August 19, 2017

Senjata ampuh oleh Parid maulana


Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia.

Asli: Education is the most powerful weapon we can
Asli: Education is the most powerful weapon we can use to change the world.
Sumber: Pidato, 16 juli 2003

 Seperti yang dilansir The Guardian, Indonesia kini menempati urutan ke 57 dari total 65 negara. Dalam masalah pendidikan.
Padahal sudah harusnya kita sadari siapapun itu,  bahwa yang paling dominan memajukan suatu negara itu adalah tingkat pendidikan masyarakat di suatu institusi negara tersebut.

Kata - kata yang di lontarkan oleh mantan presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela. Rasanya tidak mengandung kesalahan sedikitpun.
Dengan terciptanya pendidikan yang merata di negara ini rasanya tidak mungkin banyak pengangguran, kejahatan baik secara tindakan kriminal maupun secara lainnya.
Karena kejahatan yang terjadi pada era reformasi ini cenderung lebih di sebabkan faktor Ekonomi,  yang kurang dan pelayanan publik yang dirasakan kurang memuaskan bahkan tidak memuaskan sama sekali.

Generasi sekarang, generasi instan.  Dimana semua di anggap cepat tanpa perlu berakibat ke Hulu terlebih dahulu...??

Kemudian timbul pertanyaan, pendidikan manakah yang menjamin kesejahteraan hidup...  Pada dasarnya pendidikan buka sebuah komoditi untuk kesuksesan, sperti yang terjadi dewasa ini dimana ijazah hanya sebagian komoditas. tapi, dengan berpendidikan orang akan lebih bisa menaruh harapan lebih bagi perubahan  dimasa mendatang.  Pendidikan tidak hanya sebatas teori,  melainkan di barengi dengan aplikasi (action real) di lapangan.

Tugas paling penting dari pemerintah, menurut penulis sendiri adalah "memberdayakan masyarakat melalui keilmuan dan gagasan membangun kreatifitas dengan modal yang cukup dari pemerintah. Terlepas apakah bantuan pinjam, hibah atau BLT sekalipun boleh saja.  Yang terpenting masyarakat punya kreatifitas untuk menciptakan lapangan bagi generasinya.....  INGAT "bukan mencari lapangan pekerjaan" .  Sudah terlalu lama kau jadi pelayanan di rumah sendiri.
 Kali ini dengan mendikbud yang baru penuh karismatik, namun tak kondusional.  Ia mengajukan peraturan 5 hari sekolah dengan jam pelajaran rata - rata perhari 8 jam. Sekarang apa yang akan terjadi dengan generasi instan ini jikalau akses ia  berkreasi saja sudah di  batasi...  Ibu dan bapaknya di alokasi  dan yang lebih parah lagi,, teman mereka sendiri di bebaskan kesana kemari.

Bukannya terbentuk pendidikan karakter dengan sekolah 8 jam perhari,  justru akan semakin membuka celah problematika baru.  Seperti depresi, kurangnya minat belajar karena waktu yang terlalu lama. Akibatnya tingkat pendidikan kita semakin terpuruk dan bahkan bisa jadi perekonomian kita juga bisa kacau balau.  Karena adanya sistem seperti ini.

Perlu di ingatkan yang paling parah lagi dari yang parah awal,  adalah.  Tidak ada lagi  kegiatan ke agamaan yang selama ini berjalan baik di kota  maupun di  kampung - kampung,  contoh paling konkret adalah akan punahnya Madrasah Diniyah. Generasi Bermoral bangsa kita sedikit sedikit mulai dikikis. Yang pada akibatnya negara ini akan di pimpin oleh yang berdasi tak berburu,  yang berjas tidak berkualitas...  Kalau sudah seperti ini, tinggal menunggu hancur bumi pertiwi.

Mari Buat negeri ini negeri yang berpendidikan,  kreatif, inovatif, berakhlak punya moral tinggi dan selalu berupaya demi kepentingan Agama, negara dan bangsa..

No comments:

Post a Comment

Mahasiwa Zaman Now

  lucuketawangakak.blogspot.com Mahasiswa Zaman Now S elama manusia masih menempati bumi ini, maka selama itu pula man...