Wednesday, February 10, 2021

Mahasiwa Zaman Now

 

lucuketawangakak.blogspot.com

Mahasiswa Zaman Now

S

elama manusia masih menempati bumi ini, maka selama itu pula manusia akan selalu dan terus berubah. Perubahan tersebut baik secara alamiah maupun adanya kontak fisik manusia dengan manusia ataupun alam memang tidak bisa dielakan lagi. Sebagai hewan yang berakal homo sapien tentunya makhluk ini bisa membuat apa saja yang ia kehendaki dan menghapus apa-apa yang sekiranya yang tak ia kehendaki. Pun demikian dengan insan yang akan kita bahas ini.

Perubahan pada dasrnya menurut Prof. W.J.H Spott dapat dibagi kedalam dua bagian: Pertama adalah perubahan dari dalam (Endogenuos change) perubahan yang didasarkan oleh pribadi bukan atas dorongan orang lain, namun lebih jauh ia membagi kembali perubahan ini kedalam dua bagian, yakni perubahan secara episode (episodic change) dan perubahan secara terpola (pattern change). Perubahan episode merupakan perubahan yang berlangsung sewaktu-waktu dikarenakan peristiwa-peristiwa tertentu yang tidak diperkirakan sebelumnya bisa jadi sebagai sebuah kerusuhan atau penemuan dan lain sebagainya. Sedangkan perubahan perubahan terpola ini meman dirancang sedemikian rupa, secara sistematis, terencana dan terprogram sehingga hasil dari perubahan ini dapat diprediksi. Kedua perubahan dari luar (Exogenous change) perubahan ini terjadi karena bisa saja terbawa oleh penjajah, sebagai akibat dari invasi dan kolonialisme serta bisa saja berupa penyakit atau wabah yang menular. sebut saja wabah demam berdarah juga Antraks yang dua-duanya adalah wabah Import. Wabah aja kok import, ujar teman saya. Wow! sekali bukan.

Selain dari perubahan sosial perkembangan teknologi disadari atau tidak telah merubah banyak pAndangan manusia tentang dunia ini. Dengan teknologi orang-orang saling berkompetisi memperkaya pribadi, mensejahterakan kantong tiap sisi, juga kantong istri tentunya.  Dengan adanya teknologipun koleksi terhadap istri  tidak sedikit dari meraka yang bertambah. Yang satu di laptop yang satu lagi di android dan yang lainnya silahkan Anda tambahkan sendiri.

Seiring berjalannya waktu teknologipun kini sudah hadir diberbagai aspek termasuk aspek  pendidikan. Sebut saja mulai dari pencatatan absensi secara elektronik, pembelajaran virtual dengan projector juga pemberian dan pengiriman tugas belajar melalui e-mail yang sangat mudah, bahkan dewasa ini dipermudah lagi dengan hadirnya Whats Up yang bisa membaca tugas berbentuk audio, dokumen juga video dengan secara cuma-cuma. Para mahasiswa, dosen, guru juga murid dijenjang sekolah dasar sampai atas, tak  luput dari teknologi. Tak jarang pula dari mereka yang menitipkan absensi di sekolah-sekolah yang sudah mapan contohnya teknologi finger print sensor mulai diterapkan dengan hanya mekan tombol dan tatapkan muka Anda pada face unclok... Dan masalahpun selesai, masalah masuk dan hadirnya itu urusan lain.

Dari sekian banyak insan pendidikan, Mahasiswa menjadi insan pendidikan yang sering dibicarakan oleh banyak orang dimuka bumi ini. Pola pikir, pergerakan dan juga sikapnya terhadap lingkungan masyarakat sekitar selalu menjadi buah bibir berbagai media. Orang paling berpendidikan ini merupakan generasi penerus bangsa yang paling dinantikan oleh masyarakat diseluruh negeri. Mengapa demikian? Bagaimana tidak dilihat dari fungsi mahasiswa sendiri dimana mereka telah mengemban amanah sebagai insan pembawa perubahan, insan pengontrol kehidupan sosial masyarakat dsb.

Secara sederhana Mahasiswa bisa diartikan sebagai insan yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang terdiri dari sekolah tinggi, istitutusi, akademi dan yang paling umum adalah uiversitas. Jam terbang  mahasiswa di negeri ini sangatlah diperhitungkan misalnya; negeri ini tidak bisa dinafikan bisa berdiri kokoh sampai sekarang berkat usaha para mahasiswa, santri para agamawan juga para politikus masa lampau. Segelintir mahasiswa dengan tekad dan semangat yang begitu menggebu-gebu bisa dan mampu mendirikan negara tanpa campur tangan dari negara luar. Mereka dengan gigihnya menyusun geriliya dengan membentuk PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan BPUPKI (Badan Usaha Persiapan kemerdekaan Indonesia) yang tidak lain dan tidak bukan demi memerdekakan Ibu pertiwi dari genggaman para penjajah. Dan jangan lupa atas usulan dan desakan mahasiswa pula presiden Soeharto pada Mei 1998 dapat dilengserkan dari jabatannya sebagai presiden terlama dan terkenal dengan kediktatorannya.

Kembali kepada mahasiswa, lalu apakah tugas mahasiswa hanya sebagai penambang ilmu di perguruan tinggi saja? kalau demikian maka... kalau demikian maka... itulah pertanyaan yang biasanya muncul. Maka dari itu saya bermaksud menyinggung tentang hal ini.

Setidaknya alasan inilah yang membuat saya ingin menuliskan beberapa patah kata terhadap beberapa fenomena yang terjadi pada mahasiswa zaman now. Oh iya! Jangan lupa siapkan tempat duduk yang senyaman mungkin, kopi hitam yang pekat, agar dengan bantuan kedua hal tadi sekiranya bisa meringankan beban pikiran akan kepahitan dunia pendidikan saat ini yang menumpuk pada insan visioner dan kritis ini.

Monday, February 8, 2021

Tersalip di Tikungan Terakhir

Hari itu sabtu tepat pukul 9 lebih 20 malam, aku mendengar kabar adanya seseorang yang sedang mencari cangkang asmara baru setelah cangkang lamanya yang dulu dihancurkan oleh salah seorang santri timur tengah yang entah darimana bisa-bisanya mencomot “calon jodoh” si seseorang tersebut. Aku yang mengetahui kejadian itu langsung terhanyut kok bisa ya dengan modal relasi dan kekayaan seseorang, seenaknya mengambil sebuah target yang sudah ditentukan oleh seseorang.

Aku yang memang terbiasa hidup dilingkungan pesantren faham betul bagaimana dalam hal ini perjodohan kolega kiyai atau ustadz dengan salah satu santri atau santriwatinya seringkali menjadi hal yang lumrah adanya. Namun, disaat bersamaan pasti selalu ada sebingkai hati yang terluka dari pemilik sebelumnya. Pendek kata, kolega atau saudara ini tidak tahu menahu tentang hubungan seseorang yang akan ia ambil, bahwasanya dia telah diikat dengan ikatan yang sebelumnya ia buat. Meski dalam praktiknya ikatan ini tidak melulu soal khitbah ataupun yang biasa kita kenal dengan tunangan.

Dalam rumus dunia memang dibenarkan kita mengambil sesuatu yang belum jelas pemiliknya. Artinya dengan sangat mudah kita bisa mengambil bahkan memanfaatkan objek yang tak berpenghuni tersebut demi kepentingan pribadi maupun kelompok. Namun, dalam kaca mata asmara sejatinya hal ini sangat tidak etis dan tidak mempunyai estetika. Pasalnya seseorang yang telah mengikat janji antar rasa harus dengan terpaksa mau tidak mau untuk ikut kepada imbuhan sang penganjur dalam hal ini kiyai atau ustadz.

Seringkali usia yang sangat muda dan kemapanan yang tidak jelas membuat beberapa kelompok menilai bahwa seseorang tersebut belum cukup untuk mengenyam asmara. Padahal dalam realitasnya, cinta itu bukan soal kemapanan dan juga usia tapi ia soal hati. Bila hati telah menancap pada suatu objek maka secara tidak sadar ia akan selalu ada dalam setiap realitas kehidupannya.

Keyakinan akan hati itu seperti kita mempercayakan kepada salah seorang supir ketika kita hendak pergi ke suatu tempat. Tanpa kita ketahui siapa supir, nahkoda atau pilotnya, kita dengan pecaya diri telah menyimpan hati kita kepada pengendara itu. Bahwasanya kita akan selamat sampai tujuan, padahal sejatinya kita tidak pernah mengenal terlebih dahulu siapa dia, sekolah supir dimana dan seterusnya. Namun, karena keyakinan kita akan kemampuan ia mengemudikan sebuah kendaraan secara otomatis otak dan hati akan mengkoding bahwa ia akan memberikan layanan keselamatan yang baik sampai tujuan. Begitupun dengan kita berkomitmen soal hati. Tak ada yang bisa memungkiri hal tersebut.

Pagi itu memang angin berkisah pada fajar cerah bahwasanya akan tiba saatnya dimana sebuah hati akan rontok oleh materi dan relasi. Entah apapun dan seberapapun hati begriming untuk menemukan asmara materi dan relasi tetap menjadi juru kunci bagi sebuah spit law. Hukum terkadang memang seperti itu, kenyataan sebuah kebenaran selalu menjadi bualan ketika berada pada posisi dimana si tukang tani akan kalah dengan konstruktor jagat ini.

Mahasiwa Zaman Now

  lucuketawangakak.blogspot.com Mahasiswa Zaman Now S elama manusia masih menempati bumi ini, maka selama itu pula man...