Saturday, August 19, 2017

TIPOLOGI MANUSIA oleh Dr. Ach Dhofir Zuhry

Imam al-Ghazali (w. 505 H)—terinspirasi dari diktum Imam Khalil bin Ahmad al-Farahidi (w. 170 H)—dalam konsepnya mengenai tipologi kebodohan manusia menyatakan bahwa ada empat macam (type) manusia dalam berpengetahuan dan menyikapi pengetahuan, yakni:

1. Yadri wa yadri annahu yadri. Yakni manusia yang tahu bahwa dirinya tahu, adalah manusia yang sadar bahwa dirinya berilmu, dan oleh sebab itu diamalkan didialogkan dengan kehidupan.

Dengan kata lain, ada semacam komitmen dalam jiwanya untuk terus menenar elanvitas dan menjadi sumber manfaat kepada orang lain. Ini merupakan tipe yang sangat ideal (ideal type) di antara yang lain. Golongan ini adalah golongan orang-orang bijak yang patut diteladani.

2. Yadri wa la yadri annahu yadri. Manusia yang tidak tahu bahwa dirinya tahu, adalah manusia yang tidak tahu atau mungkin terlupa bahwa dirinya berpengetahuan, bisa jadi ia memang tidak mau tahu dengan kondisi lingkungannya, ia berilmu tapi tidak mau mengamalkan, berharta tapi enggan menginfakkan.

Seandainya pun demikian, maka tipe manusia yang semacam ini adalah manusia yang tidak mau tahu dengan realitas di sekitarnya, bersikap apriori terhadap apa pun yang terjadi dan lebih mementingkan diri dan kelaminnya sendiri. Inilah kesalahan terbesar manusia, yakni tidak mau terlibat dengan realitas dan membuka diri seluas-luasnya terhadap hereditas. Tipe manusia pura-pura tidur dan tuli semacam ini harus dibangunkan dan disadarakan.

3. La yadri wa yadri annahu la yadri. Manusia yang tahu bahwa dirinya tidak tahu, adalah manusia yang sadar bahwa dirinya tidak berilmu, sadar akan kebodohan dan kedunguannya, dan oleh sebab itu terus termotivasi untuk belajar dan membangun diri, tak pernah merasa bosan dengan ilmu pengetahuan. Barangkali istilah ini hampir sama dengan konsep pendidikan seumur hidup (long-lived education).

Kelompok ini adalah kelompok orang bodoh sederhana (jahil basith) yang harus kita didik. Imam al-Ghazali menyebutnya sebagai mustarsyid.

4. La yadri wa la yadri annahu la yadri. Manusia yang tidak tahu bahwa dirinya tidak tahu, adalah manusia yang tidak pernah sadar dengan kedunguannya.

Tipikal ini adalah jenis orang-orang yang sok pintar, lupa diri dan bahkan tak tahu diri. Hal ini juga berlaku untuk hal-hal yang skalanya lebih besar, bangsa dan Negara misalnya. Bangsa yang paling celaka adalah bangsa yang tidak pernah sadar dengan kebodohannya, kemiskinan dan keterpurukannya, oleh karenanya selalu terlambat mengatasi masalah, na’udzu billah.

(Disarikan dari buku Tersesat di Jalan yang Benar, Ihya' Ulumiddin, juz I dan Jami’ Bayani al-Ilmi wa Fadhilihi, juz II, hlm. 105)

No comments:

Post a Comment

Mahasiwa Zaman Now

  lucuketawangakak.blogspot.com Mahasiswa Zaman Now S elama manusia masih menempati bumi ini, maka selama itu pula man...