Monday, September 10, 2018

Hidup Itu Termasuk Makhluk Spesies Apa?

Image result for download karikatur manusia



Tak ada yang benar-benar berakhir dalam hidup ini, akhir dari semua hidup ini adalah jika kita tidak berusaha mencoba dan bangkit kembali dari semua masalah. Ada pepatah Sunda kuno mengatakan bahawa "Tong keok  samemeh dipacok". artinya kurang lebih jangan pernah menyerah sebelum mencobanya. Dalam hidup mungkin Anda pernah bertanya. Apa tujuan kita diciptakan oleh Tuhan? dan hendak kemana arah tujuan kita?

Sekelumit pertanyaan itu selalu menghantui kita, kemanapun dan dimanapun kita berada. Lalu solusi untuk mengatasi semua persoalan itu harus dengan cara apa dan bangaimana? karena tidak sedikit orang yang kemudian dengan ditimpa masalah ia langsung ngedown juga seakan harapa untuk menemui matahari terbit sudah tidak ada lagi. Untuk menjawab pertanyaan diatas kiranya kita harus menggunakan ilustrasi percakapan orang-orang pada umunya, misalnya seorang pedagang yang berkeluh kesah atas pendapatan yang selalu ia raih, pendapatan itu tidak pernah mencukupi bahkan bisa jadi ia rugi besar. Lantas, apakah orang itu masih bisa hidup dengan sehat, nyaman dan juga masih punya harapan untuk bangun. untuk menjawab itu tidak lantas kita bisa mejawab dengan sempalan jawaban murahan yang hanya berfokus pada satu pendapat. Untuk itu mari kita amati dan cermati cerita pendek ini
Singkat cerita si pedagang ini mengadu kepada ahli Ekonomi, tentang pendapatannya juga kinerja ia dalam memenuhi targetnya sebagi pedagang yang tak lain tentunya ia ingin makmur jaya lancar.
Pedagang: "Menurut Anda kenapa saya selama berjualan dari tahun ke tahun tidak bisa mendapatkan keuntungan yang besar?
Dengan spontan maka ekonom tersebut akan menjawab kiranya begini. "Ada dua faktor yang mempengaruhi penjualan Anda tidak begitu baik". Si pedagang tersebut lalu bertanya sambil meneguk kopi panasnya lalu bertanya lagi
Pedagang:"Dua faktor itu apa pak?
Ekonom:" Faktor itu tak lain adalah faktor internal dan faktor eksternal" dengan sangat penasaran si pedagang kemudian mulai mendekat dengan agak serius ia bertanya balik. "Apa yang dimaksudkan Anda dengan faktor internal dan ekstrenal tersebut pak?. Ekonom itupun menjawab. "Faktor internalnya mungkin kurangya inovasi dan pilihan atas barang yang Anda jajakan kepada konsumen. Sementara Faktor eksternalnya kemungkinan terletak pada  besaran kualitas dan kuantitas barang yang Anda jual mungkin jauh dari harapan para konsumen. 
Singkat cerita setelah bercakap-cakap kurang lebih intinya seperti tadi di atas pedagang itupun mulai mengubah cara pikir dan cara sikap jualannya, dan hasil dari pada solusi ekonom tersebut mulai membuahkan hasil yang lumayan.

Setelah sekian lama kurang lebih enam bulan ia menjalankan roda ekonomi tersebut pedagang tadi masih kurang puas dengan capaiannya. Kemudian ia mengadukan hal yang sama kepada Ahli agama, yang dirasanya akan mendapatkan solusi yang lebih baik. Singkat cerita iapun mengadukan masalahnya.
Pedagang:" Assalamu'alikum pak Kiyai?" dengan nada merendah.
Kiyai :" Wa'alaikum salam, ada apa gerangan dan apa yang bisa saya bantu nak? Kebetulan kiyai ini sudah sepuh ia menimpal salam si pedagang. Dengan nada yang sedikit terbata-bata pedagang itu mengutarakan maksud hatinya. "Begini pak Kiyai, akhir-akhir ini saya merasa kok usaha yang saya jalani ini kurang begitu medapat keuntungan yang besar, seperti harapan saya?
Dengan santai sang Kiyai sambil menyingsingkan sarungnya berkata:"Apakah sampeyan puas dengan usaha sampeyan? Tentunya sang pedagang menjawab :"Tidak pak Kiayi karena keuntungan yang saya dapatkan jauh dari angan-angan dan cita-cita saya". sang Kiyai kemudian mengubah posisi duduknya yang semula agak miring dan langsung melipatkan kakinya lalu mendekat kemudian menepuk paha si pedagang. :"Begini nak! dalam hidup memang tidak selamanya kita akan merasa puas dan juga bahagia kadang ada senang dan tak sedikit pula kita akan menemui duka." 
Pedagang:"Lalu apa yang mesti saya perbuat pak Yai? Seara reflek nada pak Yai mulai merendah dengan berhati-hati ia berujar. :"Jadi begini nak! permasalahan bahagia dan puas itu tergantung kita sendiri, apakah kita selalu bersyukur dan selalu bertawakal kepada Tuhan atas apa yang telah kita capai? Kemudian apakah sampeyan pernah membahagiakan dan membuat nyaman orang lain selain dari pada keluarga sampeyan? Dengan sedikit cemas dan menundukan kepala pedagang itu kemudian menjawab pertanyaan balik dari pak Yai. :"Untuk hal ini saya kadang-kadang pak yai". "Nah! mungkin inilah akar permasalahannya nak. Dalam hidup ini tak ada yang benar-benar berakhir jika kita terus mencoba dan bangkit dari segala permaslahan. Teruslah bersyukur dan bertawakal kepada Tuhan karena seberapa banyak dan sedikitnya harta kita, bila selalu bersyukur akan terasa nikmat dan nyaman mengarungi samudera dunia ini". Agaknya pedagang ini kurang faham denag apa yang diucapkan pak kiyai tadi lantas ia bertanya kembali. :"Maksudnya bagaimana pak yai, bisa disederhakan apa yang tadi Yai ucapkan? "inti dari ucapan saya tadi adalah perbanyaklah bersyukur dan bertawakal kepada Allah atas apa yang terjadi, niscaya hidup sampeyan akan lebih nyaman dan tentram, tanpa selalu memikirkan hitungan untung  maupun kerugian yang besar". pungkas pak yai.
Pedagang:" Oh begitu pak yai, terimakasih atas nasehat dan sarannya".

Begitulah kiranya sekelumit permaslahan yang selalu kita hadapi tentang untung rugi, baik dalam perdaganagan, pertemanan juga semua langkah kita yang selalu dihantui untung rugi dalam lingkaran duniawi.Karena pada prinsipnya manusia selalu meniginginkan keuntugan tanpa memerhatikan langkah-langkah yang justru kita selalu berda dalam kerugian, hal ini bisa kita rasakan dengan banyaknya waktu yang terbuang begitu saja, bercaka-cakap tak berfaedah juga hal-hal yang serupa dengan semua hal tadi.
Jadi pada kesimpulannya permaslahan hidup itu pada dasarnya hanya kita yang tahu, karena Life is you, it's all about you. menurut para bagundal hidup ini adalah jika ia telah berhasil membuat onar, menurut para sastrawan hidup itu adalah dengan selalu menciptakan karya sastra maka ia telah hidup, lain lagi menurut para agamawan hidup ini adalah tentang penghambaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Solusi sederhana dari seorang Filsuf kenamaan kota Malang adalah "Kerjakan do'amu Do'akan kerjamu".



No comments:

Post a Comment

Mahasiwa Zaman Now

  lucuketawangakak.blogspot.com Mahasiswa Zaman Now S elama manusia masih menempati bumi ini, maka selama itu pula man...