Sunday, October 8, 2017

Hubungan teori Jhon Lukce dengan hadis Nabi SAW


Dalam kajian filsafat moral, ada sebuah tema yang membahas tentang  Ultilitarianisme yang menyatakan bahwa suatu perilaku dipandang baik atau buruknya itu tergantung apakah ia memiliki faedah atau kegunaan, jika sesuatu itu berguna maka ia bisa dikatakan baik dan begitupun sebaliknya.
 Agaknya Konsep ini tidak bertentangan dengan rasio, akal atau agama sekalipun di mana kita dituntut untuk memberikan suatu semisal manfaat kepada sesama karena dalam Islampun diajari oleh Baginda Nabi shallallahu alaihi wasallam  "sebaik-baiknya manusia adalah yang memberikan manfaat kepada manusia lainnya".
Kemudian timbul pertanyaan apa saja indikator atau faktor yang mempengaruhi perilaku manusia untuk bisa berperilaku baik atau minimal ia tidak merugikan orang lain.
Begini  untuk konsepsi pembentukan perilaku sendiri ada yang mengatakan Contohnya seperti  Aristoteles (384 SM – 322 SM) ia berpendapat bahwa perilaku seseorang itu dipengaruhi oleh faktor genetik dari orang tuanya , kemudian John Locke (lahir 29 Agustus 1632 – meninggal 28 Oktober 1704 pada umur 72 tahun) dalam sebuah pendapat yang terkenal yaitu konsepsi Tabula Rasa (a blank sheet of paper) ia mengatakan bahwa manusia pada hakekatnya terlahir dengan fitrah atau bersih dengan kata lain, perilaku seseorang itu tidak terpengaruhi oleh faktor genetik tapi lebih dipengaruhi oleh lingkungan. Sama dengan pendapat Jhon Lucke, Dr. Amin yang juga adalah seorang Syekh di Universitas Al-Azhar dia mengatakan bahwa perilaku seseorang hampir 90% ditentukan oleh faktor lingkungan, artinya perilaku itu tidak ditentukan oleh faktor genetik atau bawaannya, begitu mungkin kira kiranya.
Merujuk kepada apa yang dikemukakan oleh Aristoteles tentang perilaku manusia itu ditentukan oleh gen, hampir ada ke kemiripan antara ungkapannya tersebut dengan pepatah Sunda yang mengatakan " Uyah mah Tara tees kaluhur" artinya atau dalam pepatah bahasa Indonesia mengatakan "buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya". Artinya, ketika seorang orang tua mempunyai sifat contohnya sabar atau lebih ekstrim pencuri atau tukang gosip lah maka sifat yang tertanam dalam orangtua tersebut secara tidak langsung sedikitnya akan diwariskan kepada keturunannya atau anaknya. ya, paling tidak  kepada cucunya begitupun seterusnya.
kesimpulan pendapat John Locke itu hampir mirip dengan konsepsi Islam yang dimana ada Hadis atau perkataan Nabi SAW,   "Kullu Mauludin yuladu Alal Fitrah" yang artinya kurang lebih begini, "setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini berada dalam keadaan suci" alias a blank sheet of paper tadi, kalo kepepet biasanya saya bisa bahasa inggris.
Jadi pada kesimpulannya,  untuk mendapatkan perilaku yang baik dan tentunya membawa dampak positif maka, langkah yang harus dilakukan diantaranya adalah.
1. Nabi SAW  pernah bersabda " Al Ummu madrasatul Ula" artinya kurang lebih seperti ini, Ibu adalah Madrasah pertama atau sekolah pertama (bagi anaknya) maka,  carilah fasilitator, mediator atau pengajar yang cakap dan shalehah.
2.  Rasakanlah bahwa sesungguhnya kita ini adalah yang paling lemah dan paling berdosa dengan begitu maka, kesombongan tidak akan menghinggapi kita. Merendahal sehingga tidak ada orang yang sanggup merendahkanmu
3. Perbanyaklah Istighfar.  Seorang yang ahli maksiat kemudian ia merasakan dosanya di sertai dengan tobat lebih baik dari pada ahli ibadah yang dengan ketekunannya membuat ia memandang orang lain serendahnya
4. Kerjakan apa yang kita semestinya dikerjakan
5. Awali dengan bismillah dan akhiri dengan alhamdulillah

No comments:

Post a Comment

Mahasiwa Zaman Now

  lucuketawangakak.blogspot.com Mahasiswa Zaman Now S elama manusia masih menempati bumi ini, maka selama itu pula man...